Langsung ke konten utama

Rumpang karya Nadin Amizah liriknya begitu mendalam

Jadi di sini gua mau bikin thread tentang lagu rumpang yang related sama kehidupan seseorang, karya nadin amizah. Selamat ulang tahun nadin, selamat rilis album baru.

Lirik 1 Pagi itu gua udah lupa tanggal berapa yang gua inget tahun 2006 hari minggu. Lirik pertama ini related menggambarkan adik gua yang masih bayi terus menangis meminta asi ke ibu gua yang masih tertidur, adik gua mungkin masih merasakan rasa hangat pelukan seorang ibu yang tak kunjung padam , seseorang di atasnya adalah gua yang berusaha membangunkan ibu gua, menahan sebuah rasa panik, rasa polos yg tidak tahu apa-apa karena waktu itu umur gua masih 6 tahun.


Lirik 2 Sempat gua berpikir masih bermimpi atas kejadian ini yang secara tiba-tiba sehabis bangun tidur Jam tujuh dua empat pagi tanpa henti merenungi segala kejadian yang baru terjadi Bulan menjadi saksi saat malam terakhir bersama ibu yang masih sehat-sehat aja sedangkan matahari menjadi saksi atas kehilangan ibu
Ada rasa yang benar-benar tak mau hilang dari hidup gua, rasa di sayangi oleh seorang ibu Saat itu merasa takut akan sebuah kesepian karena ayah gua pun udah beda rumah sama ibu gua, jadi gua bingung mau tinggal sama siapa Berpikir kedatangan orang lain tak berarti hanya ingin ibu yang berada di sisi.

lirik 3
Dahulu mereka mungkin berkata mimpi gua akan terwujud Nyatanya mereka lupa waktu itu yang datang hanya sebuah mimpi buruk, malam sebelum ibu pergi ia berkata "mulai besok jaga kakamu ya sam" entah apa maksudnya, ternyata itu kata terakhir sebelum ibu pergi. Kebetulan waktu itu kaka gua lagi nginep di rumah nenek jadi dirumah cuma ada gua, ade gua sama ibu gua. Sebelum tertidur banyak yang kupinta namun tetap kehilangan telah merenggutnya.

Lirik 4
Tahun demi tahun pun berganti berharap semua ini hanya mimpi Lalu gua terbangun dari tidur dan ibu ada di sisi gua lagi Namun skrg tinggallah sebuah nama dan kenangan yang menjadi saksinya Tapi tetap rasa menyayangi seorang ibu takkan pernah hilang sampai kapanpun juga.

Lirik 5
Selalu menangis jika teringat kejadian tersebut Merasa tak ahli dalam menyambut kepergian Merasa tak ahli menyambut tak kembali Setengah dunia telah berhenti namun hidup harus tetap di jalani.

Lirik 6
Anggap saja semua ini mimpi Dan mimpi bertemu kembali takkan pernah terwujud di dunia mungkin di akhirat kelak akan terwujud.

Akhir kata gua mau ucapin terimakasih banyak nadin amizah udah bikin lagu yang inget gua buat tetap takut akan kehilangan sampai saat ini gua belajar buat menjaga orang yang tersayang, terimakasih juga buat kalian yang udah baca thread ini dari awal sampai akhir.






-images sources : google.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hoax adalah musuh kita

A pa yang kita rasakan saat mendengar kata hoax ? Benci kah ? Atau perasaan yang lain nya ? Menurut wikipedia "Hoax adalah berita palsu atau berita bohong atau sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya" Pada era digital seperti saat ini marak terjadi berita hoax dimana mana, entah di luar negeri bahkan di negeri tercinta kita indonesia Banyak orang yang memanfaatkan berita hoax sebagai kepentingan pribadi,kelompok ataupun hanya iseng semata padahal   berawal dari iseng semata bisa menimbulkan perpecahan dimana mana akibat sebuah berita hoax dan banyak sekali dampak negatif yang akan kita rasakan saat menerima berita hoax, seperti belum lama ini di media sosial ada berita hoax tentang "penculikan anak" Banyak orang tua yang membaca berita tersebut merasa resah akibat keresahan itu lalu ia menshare berita tersebut di laman media sosialnya maka apa yang terjadi ? Banyak orang tua lainnya yang langsung percaya dan takut anaknya menjadi korb...

The Courtesan Ichikawa of the Matsuba Establishment

Kitagawa Utamaro Late 1790s Cincinnati Art Museum. Seorang tokoh sentral dalam dunia sastra dan seni Edo (sekarang Tokyo), Kitagawa Utamaro adalah salah satu praktisi ukiyo-e (gambar dunia terapung) yang paling terkenal. Di distrik Yoshiwara, distrik kesenangan berizin pemerintah di pinggiran Edo, seni dan kehidupan terjalin erat. Cetakan ukiyo-e memainkan peran penting dalam mempromosikan kesenangan distrik dan kultus pelacur. Tidak puas dengan gaya penggambaran kecantikan wanita yang ada, Utamaro mengadopsi penggambaran kepala besar dari sekolah Katsukawa. Mahakaryanya, yang mulai ia produksi pada tahun 1790-an, adalah potret wanita cantik (bijinga) dengan ukuran setengah dan panjang dada. Meskipun pelacur kelas atas adalah subjek favoritnya, ia juga menggambarkan pelacur jalanan biasa, pelayan kedai teh, geisha, dan ibu rumah tangga. Utamaro dikenal karena kreativitasnya dalam menyusun figur-figurnya dalam batas-batas kertas. Subjeknya di sini adalah Ichikawa yang dikenal sebagai k...