Langsung ke konten utama

Sebuah pengharapan dalam Doa

Assalamualaikum...
Kurasa, aku tidak perlu lagu menyapa ataupun menanyakan keadaanmu saat ini, sebab apa? Bukan karena sudah tak ingin peduli, hanya saja ku percaya, dimana pun kamu ada, pastilah kamu mampu menjaga diri dari Doaku pun, semoga allah selalu melindungimu setiap hari.

Ingin kutuliskan sedikit pesan untuk mu dimana aku menulis hanya masih dengan sisa butiran pilu. Bukan maksudku berusaha untuk menarik simpatimu, tidak juga tersirat keinginan untuk kembali bersamamu, jangan salah faham.

Dulu, aku tuliskan pesan singkat ini hanya sekedar luapan dari dukaku yang cukup panjang, tentang rasa yang sudah begitu lama ku pendam sendirian.

Kini harus ku akui, sejujurnya memang kehadiranmu sedari dulu selalu kudambakan, meski tak pernah sekalipun kuberanikan diri untuk mengatakannya dengan lantang.

Aku sudah terlalu lama menggenggam mu dalam angan berharap jika suatu ketika aku kau Izinkan, aku untuk menemanimu berjalan beriringan. Tapi, rupanya aku hanya sudah mencintaimu terlalu dalam sampai akhirnya aku terjebak dalam ruangan Pengharapan.

Aku tak ingin lagi menyebutmu sebagai Cinta, sebab hatiku telah kau patahkan begitu saja dari sikapmu yang tak mampu diterjemahkan dengan kata, mau tidak mau harus belajar memahami dan menerimanya.

Kini setelah kau pergi, aku tidak ingin jatuh hati lagi, aku takut jika sewaktu-waktu tanpa sengaja kembali mengukir mimpi lalu akhirnya aku harus merasakan mimpi yang kesekian kali kurasa, tentang kita pun bukanlah suatu kesengajaan dan karena itu tak kan lagi kupaksakan keinginan.

Sebab penatku, juga Lukaku, tak kan pernah kurasakan, kini aku mengalah dan mencoba untuk mundur perlahan walau tak sedikit luka yg kurasa, namun ada rasa ucapan Terima Kasih ku Untukmu kisah yang pernah ada dan lagi, aku hanya perlu berusaha untuk kebiasaan menjadikan hari tanpa ada Kau di dalamnya dimanapun kau ada, Semoga Bahagia Selalu Menyertaimu Disana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumpang karya Nadin Amizah liriknya begitu mendalam

Jadi di sini gua mau bikin thread tentang lagu rumpang yang related sama kehidupan seseorang, karya nadin amizah . Selamat ulang tahun nadin, selamat rilis album baru. Lirik 1 Pagi itu gua udah lupa tanggal berapa yang gua inget tahun 2006 hari minggu. Lirik pertama ini related menggambarkan adik gua yang masih bayi terus menangis meminta asi ke ibu gua yang masih tertidur, adik gua mungkin masih merasakan rasa hangat pelukan seorang ibu yang tak kunjung padam , seseorang di atasnya adalah gua yang berusaha membangunkan ibu gua, menahan sebuah rasa panik, rasa polos yg tidak tahu apa-apa karena waktu itu umur gua masih 6 tahun. Lirik 2 Sempat gua berpikir masih bermimpi atas kejadian ini yang secara tiba-tiba sehabis bangun tidur Jam tujuh dua empat pagi tanpa henti merenungi segala kejadian yang baru terjadi Bulan menjadi saksi saat malam terakhir bersama ibu yang masih sehat-sehat aja sedangkan matahari menjadi saksi atas kehilangan ibu Ada rasa yang benar-benar tak mau hilang dari ...

Hoax adalah musuh kita

A pa yang kita rasakan saat mendengar kata hoax ? Benci kah ? Atau perasaan yang lain nya ? Menurut wikipedia "Hoax adalah berita palsu atau berita bohong atau sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya" Pada era digital seperti saat ini marak terjadi berita hoax dimana mana, entah di luar negeri bahkan di negeri tercinta kita indonesia Banyak orang yang memanfaatkan berita hoax sebagai kepentingan pribadi,kelompok ataupun hanya iseng semata padahal   berawal dari iseng semata bisa menimbulkan perpecahan dimana mana akibat sebuah berita hoax dan banyak sekali dampak negatif yang akan kita rasakan saat menerima berita hoax, seperti belum lama ini di media sosial ada berita hoax tentang "penculikan anak" Banyak orang tua yang membaca berita tersebut merasa resah akibat keresahan itu lalu ia menshare berita tersebut di laman media sosialnya maka apa yang terjadi ? Banyak orang tua lainnya yang langsung percaya dan takut anaknya menjadi korb...

The Courtesan Ichikawa of the Matsuba Establishment

Kitagawa Utamaro Late 1790s Cincinnati Art Museum. Seorang tokoh sentral dalam dunia sastra dan seni Edo (sekarang Tokyo), Kitagawa Utamaro adalah salah satu praktisi ukiyo-e (gambar dunia terapung) yang paling terkenal. Di distrik Yoshiwara, distrik kesenangan berizin pemerintah di pinggiran Edo, seni dan kehidupan terjalin erat. Cetakan ukiyo-e memainkan peran penting dalam mempromosikan kesenangan distrik dan kultus pelacur. Tidak puas dengan gaya penggambaran kecantikan wanita yang ada, Utamaro mengadopsi penggambaran kepala besar dari sekolah Katsukawa. Mahakaryanya, yang mulai ia produksi pada tahun 1790-an, adalah potret wanita cantik (bijinga) dengan ukuran setengah dan panjang dada. Meskipun pelacur kelas atas adalah subjek favoritnya, ia juga menggambarkan pelacur jalanan biasa, pelayan kedai teh, geisha, dan ibu rumah tangga. Utamaro dikenal karena kreativitasnya dalam menyusun figur-figurnya dalam batas-batas kertas. Subjeknya di sini adalah Ichikawa yang dikenal sebagai k...