Langsung ke konten utama

Bagaimana Agar Bisa Konsisten? Ini Caranya


Mulailah Konsisten Dari Yang Kecil

Saya teringat sebuah hadits tentang konsistensi.
Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)

Jangan disalahartikan, kata sedikit disini bukan berarti menyuruh sedikit. Kata ustadz saya, hadist ini menekankan pada berkesinambungannya. Artinya amal yang dilakukan secara lestari itu disukai Allah. Tentu saja, apa lagi jika kita melakukan amal yang banyak dan berkesinambungan.

Tetapi untuk langsung menjalankan amal yang banyak dan kontinyu akan sulit sekali. Utamakan dulu keberlangsungannya meski sedikit.Setelah terbiasa dengan yang sedikit, insya Allah akan lebih mudah untuk melakukan amal yang lebih banyak. Setelah konsisten dengan yang kecil, maka kita bisa menaikan konsistensi kita.

Begitu juga untuk mencapai keberhasilan. Anda bisa memulai melakukan sesuatu yang kecil dulu, tetapi lakukanlah dengan konsisten. Jika Anda ingin sukses ngeblog misalnya, mulailah dengan melakukan komentar pada blog orang lain sepatah dua patah kata secara konsisten. Suatu saat, Anda akan menjadi seorang blogger besar.

Jika Anda ingin menjadi pebisnis, mulailah melakukan hal kecil dulu secara konsisten. Misalnya baca artikel tentang bisnis. Atau bisa juga mulai menjual produk, meski sedikit tetapi Anda konsisten menjual. Lama kelamaan, kemampuan dan mental Anda akan terbentuk menjadi pebisnis yang handal.

Jadi, agar Anda bisa konsisten, mulailah dengan yang kecil dulu.

Ingatlah tindakan anda sekecil apapun

Saat Anda membaca Al Quran, setiap huruf akan mendapatkan balasan dari Allah. Ya, setiap huruf. Artinya sekecil apa pun ibadah itu akan bernilai. Agama mengajarkan agar kita merasakan dan mengingat nilai amal kita sekecil apa pun. Manfaatnya, sampai sekarang lantunan ayat suci Al Quran tidak pernah berhenti. Banyak orang yang secara konsisten membaca Al Quran.

Begitu juga untuk meraih sukses lainnya. Jika Anda melakukan sesuatu yang akan membawa kepada keberhasilan, maka ingatlah setiap langkah Anda akan mendekatkan kepada sukses. Jika Anda sedang berkerja, ingatlah setiap ketikan Anda di komputer akan membawa hasil. Jika Anda menabung untuk menunaikan ibadah haji, setiap setoran akan mendekatkan Anda ke tanah suci.

Jika Anda seorang penjual, setiap Anda menawarkan produk, artinya Anda akan semakin dekat ke pembeli. Meski pun Anda mendapatkan penolakan, artinya Anda akan semakin dekat dengan orang yang membutuhkan produk Anda. Jika Anda seorang pebisnis, ingatlah setiap usaha pemasaran akan menumbuhkan bisnis Anda.

Setiap langkah, setiap tindakan, dan setiap ucapan yang benar adalah bernilai dan akan mengantarkan Anda kepada keberhasilan. Jika Anda mengingat itu, maka sekecil apa pun manfaatnya, bahkan tidak dirasakan secara langsung, Anda akan tetap konsisten melakukannya.

Melawan Penghambat Konsistensi

Anda tidak akan mengetahui Bagaimana Agar Bisa Konsisten jika Anda tidak mengetahui apa yang menghambat Anda bertindak secara konsisten. Saya beritahu disini, bahwa penghambat Anda melakukan konsisten positif seperti ibadah, menjalankan bisnis, belajar, melakukan perbaikan diri, karena Anda konsisten dengan hal lain yang negatif.

Yaitu konsisten memperturutkan atau mengikuti hawa nafsu. Hawa nafsu yang dimaksud salah satunya adalah keenganan untuk meninggalkan kenyamanan atau keenganan melakukan yang tidak nyaman. Saat kita akan melakukan sesuatu, maka ada perasaan dalam hati kita bahwa kita akan melakukan sesuatu yang tidak nyaman.

Misalnya Anda mau shalat subuh, saat alarm bunyi akan muncul rasa enggan bangun. Kenapa saya tahu? Karena saya juga mengalami. Dan saya yakin banyak orang yang mengalami. Saat Anda mau menjual, ada muncul rasa enggan karena perasaan tidak nyaman, salah satunya takut ditolak.

Untuk melatih melawan penghambat konsisten ini, tekadkan diri untuk shalat subuh secara konsisten setiap hari. Bagi laki-laki berjama’ah di Masjid, bagi perempuan tepat waktu sesaat setelah adzan sudah langsung shalat.

Saat Anda sudah mampu shalat subuh tepat waktu dan berjamaah di Masjid, itu sebuah bukti bahwa Anda sudah sanggup melakukan pengendalian diri dan bisa Anda terapkan untuk hal lainnya.

Jika ada perasaan tidak nyaman, malas, enggan, dan sejenisnya, itu adalah wajar dan Anda harus tetap bergerak. Saat alarm berbunyi, langsung bangun, jangan biasakan menekan alarm tunda (snooze) karena Anda akan terbiasa menunda-nunda. Langsung bangun, baca do’a, dan segera ke kamar mandi. Lawan semua perasaan yang “menyuruh” Anda berhenti.

Bagi Anda yang saat ini sudah konsisten shalat subuh berjamaah ke Masjid, artinya Anda sudah memiliki kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan Anda bisa terapkan untuk hal lainnya. Misalnya jika Anda seorang pebisnis, coba pikirakan apa yang harus Anda konsisten lakukan setiap hari, maka praktekan, Anda akan bisa karena Anda sudah mampu.

Bagi seorang sales, pedagang, profesional, atau anggota MLM, menghubungi orang adalah salah hal yang harus dilakukan secara konsisten. Biasanya akan ada rasa enggan untuk menghubungi orang, maka lawan, paksakan, dan jangan berhenti. Ingat bahwa Anda adalah orang yang mampu melakukan pengendalian diri.

Jangan Mengikuti Alasan (excuse)

Tapi saya …

Alasan saya benar lho.

Tidak peduli, alasan Anda benar atau salah, jangan ikuti, jangan dengarkan, dan jangan turuti. Kecuali alasan mendesak dan syar’i. Misalnya kecelakaan atau ada hal yang benar-benar urgen. Kebanyakan alasan hanyalah pembenaran saat Anda mengikuti keenganan.

Saat Anda biasa mengikuti alasan, artinya biasa mengikuti keenganan, biasa menunda-nunda, maka Anda akan terbiasa TIDAK konsisten. Anda tidak akan pernah konsisten.

“Saya tidak bisa shalat subuh berjamaah di masjid karena ngantuk.”

Hallo! Siapa yang tidak ngantuk? Saya melihat orang-orang yang berjamaah di Masjid, hampir semuanya berwajah ngantuk. Tetapi mereka tetap datang.

“Tapi saya capek.”

Benarkah capek Anda menyebabkan Anda tidak mampu berjalan ke Masjid?

Anda pikirkan sendiri, yang pada ujungnya alasan itu hanya sebuah pembenaran akan keengannya Anda. Kecuali memang benar Anda sakit sehingga tidak mampu berjalan ke Masjid. Itu lain cerita. Kalau hanya perasaan, sering kali alasan itu hanya menutupi kemalasan kita.

Agar Konsisten, Pengawasan Sering Diperlukan

Jika Anda masih sulit untuk konsisten, mungkin Anda perlu bantuan orang lain untuk mengawasi Anda. Jika Anda seorang pekerja, Anda tentu diawasi oleh atasan Anda. Jika kurang diawasi, Anda bisa meminta untuk diawasinya. Aneh memang, banyak orang yang menghindar dari pengawasan atasan, tetapi jika Anda ingin sukses, mintalah diawasi.

Bisa juga pasangan hidup, istri atau suami Anda. Mintalah pasangan Anda untuk mengingatkan jika Anda tidak konsisten melakukan sesuatu. Bahkan, anak pun bisa mengawasi kita. Jika masih punya orang tua, orang tua pun bisa mengawasi konsistensi Anda.

Jika perlu, milikilah seorang mentor atau coach. Anda bisa mendapatkan pengawasan dari seorang mentor atau coach. Bahkan, jika perlu Anda bisa mencari seorang “komandan” yang mengawasi tindakan Anda dan mampu memberikan hukuman bagi Anda. Kenapa tidak?

Jadi ada tiga ide bagaimana agar bisa konsisten, yaitu mulailah dari yang kecil, mengingat nilai dari setiap tindakan sekecil apa pun, jangan ikuti rasa enggan, dan jika perlu mintalah seseorang untuk mengawasi Anda. Sebenarnya masih ada ide-ide lain agar Anda bisa konsisten, insya Allah lain kali dibahas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Story of harimau sumatera

Di antara enam subjenis/ spesies harimau yang masih bertahan hidup di dunia saat ini, harimau Sumatera ini adalah ras pulau terakhir yang tersisa dari tiga ras lainnya yang sebelumnya ada di Indonesia. Harimau Bali sudah punah akibat perburuan pada akhir 1940-an, dan harimau Jawa dipastikan punah akhir 1980-an. Jadi, di Jawa dan Bali, harimau hanyalah dongeng belaka. Agak dikhawatirkan nasib yang sama juga akan menimpa harimau Sumatera ini. Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor  harimau  terbunuh antara 1998 dan 2000. a.     Asal – usul Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai Miacids.Miacids hidup pada akhir zamanCretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”).  Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di

Hoax adalah musuh kita

A pa yang kita rasakan saat mendengar kata hoax ? Benci kah ? Atau perasaan yang lain nya ? Menurut wikipedia "Hoax adalah berita palsu atau berita bohong atau sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya" Pada era digital seperti saat ini marak terjadi berita hoax dimana mana, entah di luar negeri bahkan di negeri tercinta kita indonesia Banyak orang yang memanfaatkan berita hoax sebagai kepentingan pribadi,kelompok ataupun hanya iseng semata padahal   berawal dari iseng semata bisa menimbulkan perpecahan dimana mana akibat sebuah berita hoax dan banyak sekali dampak negatif yang akan kita rasakan saat menerima berita hoax, seperti belum lama ini di media sosial ada berita hoax tentang "penculikan anak" Banyak orang tua yang membaca berita tersebut merasa resah akibat keresahan itu lalu ia menshare berita tersebut di laman media sosialnya maka apa yang terjadi ? Banyak orang tua lainnya yang langsung percaya dan takut anaknya menjadi korb

Rumpang karya Nadin Amizah liriknya begitu mendalam

Jadi di sini gua mau bikin thread tentang lagu rumpang yang related sama kehidupan seseorang, karya nadin amizah . Selamat ulang tahun nadin, selamat rilis album baru. Lirik 1 Pagi itu gua udah lupa tanggal berapa yang gua inget tahun 2006 hari minggu. Lirik pertama ini related menggambarkan adik gua yang masih bayi terus menangis meminta asi ke ibu gua yang masih tertidur, adik gua mungkin masih merasakan rasa hangat pelukan seorang ibu yang tak kunjung padam , seseorang di atasnya adalah gua yang berusaha membangunkan ibu gua, menahan sebuah rasa panik, rasa polos yg tidak tahu apa-apa karena waktu itu umur gua masih 6 tahun. Lirik 2 Sempat gua berpikir masih bermimpi atas kejadian ini yang secara tiba-tiba sehabis bangun tidur Jam tujuh dua empat pagi tanpa henti merenungi segala kejadian yang baru terjadi Bulan menjadi saksi saat malam terakhir bersama ibu yang masih sehat-sehat aja sedangkan matahari menjadi saksi atas kehilangan ibu Ada rasa yang benar-benar tak mau hilang dari