Mungkin banyak orang diluar sana memilih untuk menyatakan cinta secara langsung ya resikonya bakal ada dua kemungkinan bakal ditolak atau diterima, gua bahkan punya temen yang menyatakan cintanya secara langsung tapi ditolak mentah mentah 😂 kan gaenak ya, makanan yang masih mentah aja gaenak apalagi perasaan yang ditolak mentah mentah wkwk
Ya kaya gituhlah kalau misalnya kita nyatakan secara langsung beda halnya dengan cara yang lebih privasi yaitu dengan "doa", doa itu kan percakapan,permintaan atau permohonan kita sama ALLAH yang telah mengatur kehidupan kita bahkan soal rasa kitapun diatur oleh-Nya, dengan doa kita bisa lebih privasi dalam menyatakan karena cuma kita dan ALLAH lah yang tahu
bedanya apa emang sama yang menyatakan langsung?
toh ini soal cinta bukan ibadah?
bedanya dengan kita mencintai seseorang dengan doa kita bakal lebih ngerasain apa itu cinta dengan perjuangan istiqomah untuk mendoakannya dan orang yang kita doakan pun pasti bakal kerasa karena mendapatkan sinyal dari ALLAH
siapa tau orang yang kita doakan bakal ngedoain kita juga hehehe
cinta itu sebenarnya ibadah jika dari awal kita mencintai seseorang karena ALLAH dan menjauhi segala bentuk cinta yang dilarang-Nya ALLAH akan ngasih pahala ke kita dan feelnya itu bakal dapet banget dihati kita jika kita selalu menempatkan ALLAH di hati kita niscaya ALLAH akan mempertemukan kita dengan seseorang yang kita doa, coba dibandingkan dengan menyatakan cinta secara langsung udah dosa dan resiko ditolak mentah mentah
sebaliknya jika kita mencintai seseorang dengan doa kita udah dapat pahala dan insyallah doa kita ngga ditolak mentah mentah oleh ALLAH
Jadi apa yang kalian harapkan dari sebuah cinta lewat pengungkapan jika pengungkapan kalian pun belum tentu diterima, coba deh dengan doa siapa tau dia yang kamu tunggu akan dipertemukan denganmu 😆
"Jika kita tempatkan ALLAH dihati kita niscaya ALLAH pun akan mempertemukan kita dengan seseorang yang kita doa".
Diam membisu, acuh tak karuan Menyapa rasanya enggan Pertemuan akhir seperti sebuah paksaan Sebagai bentuk salam perpisahan. Kau memberi banyak celah harap Ternyata setelahnya kau membuat patah Luluh lantak hati ini seperti tersayat Tetapi, manusianya entah pergi kemana. Mungkin sudah bahagia ya? Tidak apa lah kau membuatku asing Jika memang kau sudah bosan Lebih baik kau berbicara terlebih dahulu tuan Hati puan ini bukanlah seperti bianglala Bukan juga tempat singgah sementara. Seharusnya saling menjaga Agar tidak ada yang pelik dalam luka. Kupikir kau menjadikan dirimu sebagai rumah Ternyata hanya sebagai halte di persimpangan jalan sana Apa kau pernah merasa kesepian? Ucapku sederhana hanya meminta agar kau bahagia.
Komentar
Posting Komentar