Langsung ke konten utama

Rindu atau kangen ?

Pengertian Rindu adalah keinginan yang tidak tersampai. Rindu adalah perasaan seseorang yang sangat menginginkan sesuatu, misalnya bertemu, ingin memandang (melihat), mendengar kepada objek yang puja-puja. Pengertian rindu memang sangat meminggungkan, kenapa bisa seperti itu? Karena jika merindu dan tidak terpenuhi keinginan raga maka akan terasa sakit sekali. Lebih sakit jika tidak ada yang di rindu. Itu sangat menyakitkan

Apakah kalian pernah merasakan rindu ? Saya rasa semua pasti pernah merasakannya, ntah rindu kepada teman, keluarga atau pun pasangan
Semua berhak merasakan rindu
Rindu kepada teman yang dulu sering keluar bareng, suka duka sudah dilewati bersama teman tetapi semakin lama teman tak mungkin selalu ada kita hanya bisa berdoa dan berucap ingatlah teman kita masih sama

Rindu kepada keluarga, kebanyakan yang merasakan ini adalah seseorang yang merantau jauh untuk membahagiakan keluarga dengan bekerja di luar kota, alih alih membahagiakan keluarga dirinya pun tak juga bahagia karena rindu kepada orangtua

Rindu kepada pasangan, inilah yang paling spesifik diantara 2 itu
Rindu kepada pasangan yang dulu pernah hadir diantara kita, pernah menjadi bagian hidup kita, tawa candanya tak akan pernah dilupa tapi mengingatnya menjadi kesakitan tersendiri bagi penikmatnya
Rindu kepada pasangan juga yang jauh jarak kotanya, rindu akan wajahnya yang indah, senyumnya yang menawan tapi semua hanya bisa dilihat lewat pesan singkat

Yang lebih menyakitkan lagi ketika kita merindu tapi tak tau rindunya untuk siapa, semakin merindu semakin sakit rasanya,sesak didada tapi tak punya pasangan yang menjaga

Jadi rindu yang mana yang pernah kalian rasakan ?
Atau kalian rindu akan artikel selanjutnya ?
Jadi tetap stay di blog ini see you buat postingan selanjutnya hehe 😆

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERNYATA BUKAN SEBAGAI RUMAH

Diam membisu, acuh tak karuan Menyapa rasanya enggan Pertemuan akhir seperti sebuah paksaan Sebagai bentuk salam perpisahan. Kau memberi banyak celah harap Ternyata setelahnya kau membuat patah Luluh lantak hati ini seperti tersayat Tetapi, manusianya entah pergi kemana. Mungkin sudah bahagia ya? Tidak apa lah kau membuatku asing Jika memang kau sudah bosan Lebih baik kau berbicara terlebih dahulu tuan Hati puan ini bukanlah seperti bianglala Bukan juga tempat singgah sementara. Seharusnya saling menjaga Agar tidak ada yang pelik dalam luka. Kupikir kau menjadikan dirimu sebagai rumah Ternyata hanya sebagai halte di persimpangan jalan sana Apa kau pernah merasa kesepian? Ucapku sederhana hanya meminta agar kau bahagia.

Rumpang karya Nadin Amizah liriknya begitu mendalam

Jadi di sini gua mau bikin thread tentang lagu rumpang yang related sama kehidupan seseorang, karya nadin amizah . Selamat ulang tahun nadin, selamat rilis album baru. Lirik 1 Pagi itu gua udah lupa tanggal berapa yang gua inget tahun 2006 hari minggu. Lirik pertama ini related menggambarkan adik gua yang masih bayi terus menangis meminta asi ke ibu gua yang masih tertidur, adik gua mungkin masih merasakan rasa hangat pelukan seorang ibu yang tak kunjung padam , seseorang di atasnya adalah gua yang berusaha membangunkan ibu gua, menahan sebuah rasa panik, rasa polos yg tidak tahu apa-apa karena waktu itu umur gua masih 6 tahun. Lirik 2 Sempat gua berpikir masih bermimpi atas kejadian ini yang secara tiba-tiba sehabis bangun tidur Jam tujuh dua empat pagi tanpa henti merenungi segala kejadian yang baru terjadi Bulan menjadi saksi saat malam terakhir bersama ibu yang masih sehat-sehat aja sedangkan matahari menjadi saksi atas kehilangan ibu Ada rasa yang benar-benar tak mau hilang dari ...
Lelah Aku teramat lelah  Menyusuri garis kehidupan Berbalut sandal tak berdebu Menyendiri dalam sunyi Tak ada yang peduli  Menangis dalam kegelapan Berteriak tanpa suara  Minum tanpa air  Ada namun tiada Raga ini mulai letih Bersandar pada tiang yang rapuh  Aku lelah menyimpan ini sendiri Tak ada yang menemani  Dan bersiap pergi  Atma ku mati  Aku bukanlah cintamani  Yang di damba setiap orang  -Jakarta,  21 Mei 2020