Diam membisu, acuh tak karuan
Menyapa rasanya enggan
Pertemuan akhir seperti sebuah paksaan
Sebagai bentuk salam perpisahan.
Kau memberi banyak celah harap
Ternyata setelahnya kau membuat patah
Luluh lantak hati ini seperti tersayat
Tetapi, manusianya entah pergi kemana.
Mungkin sudah bahagia ya?
Tidak apa lah kau membuatku asing
Jika memang kau sudah bosan
Lebih baik kau berbicara terlebih dahulu tuan
Hati puan ini bukanlah seperti bianglala
Bukan juga tempat singgah sementara.
Seharusnya saling menjaga
Agar tidak ada yang pelik dalam luka.
Kupikir kau menjadikan dirimu sebagai rumah
Ternyata hanya sebagai halte di persimpangan jalan sana
Apa kau pernah merasa kesepian?
Ucapku sederhana hanya meminta agar kau bahagia.
Menyapa rasanya enggan
Pertemuan akhir seperti sebuah paksaan
Sebagai bentuk salam perpisahan.
Kau memberi banyak celah harap
Ternyata setelahnya kau membuat patah
Luluh lantak hati ini seperti tersayat
Tetapi, manusianya entah pergi kemana.
Mungkin sudah bahagia ya?
Tidak apa lah kau membuatku asing
Jika memang kau sudah bosan
Lebih baik kau berbicara terlebih dahulu tuan
Hati puan ini bukanlah seperti bianglala
Bukan juga tempat singgah sementara.
Seharusnya saling menjaga
Agar tidak ada yang pelik dalam luka.
Kupikir kau menjadikan dirimu sebagai rumah
Ternyata hanya sebagai halte di persimpangan jalan sana
Apa kau pernah merasa kesepian?
Ucapku sederhana hanya meminta agar kau bahagia.
Komentar
Posting Komentar